Oktober 08, 2013

Teknik Dokumentasi Aplikasi Pert 4

Produk Dokumentasi


Dokumentasi produk biasanya berguna untuk waktu yang lebih lama selama produk tersebut masih digunakan daripada Dokumentasi Proses yang waktu kadaluwarsa-nya lebih cepat.

Dokumentasi produk ini melingkupi user documentation yang memberitahu pengguna bagaimana cara mengoperasikan produk software, dan system documentation yang diperuntukkan bagi teknisi maintenence.
User documentation,meliputi :


1. End-user menggunakan software sebagai alat bantu untuk mengerjakan suatu tugas, menulis sebuah buku, mengelola keuangan, bahkan menerbangkan pesawat. Mereka ingin tahu seberapa software dapat memudahkan pekerjaan mereka tetapi tidak ingin tahu detail teknis tentang software tersebut.

2. System administrator bertanggung jawab mengelola dan memelihara software yang digunakan oleh end-user. Dapat berupa operator, network manager, hingga master teknis yang memecahkan segala permasalahan end-user berkaitan dengan software, atau juga penghubung antara user dengan software developer.



Sumber :
http://bintarmadayraditya.files.wordpress.com/2012/02/dokumentasi-software.pdf
Materi Kuliah TDA

Oktober 05, 2013

Teknik Dokumentasi Aplikasi Pert 3

Proses Dokumentasi



Untuk membuat software diperlukan proses dokumentasi dimana proses dokumentasi itu dapat membantu pengembang,user dalam hal mengembangkan lagi, maupun maintenence. Dalam proses dokumentasi terdapat beberapa kategori, yaitu :
  1. Perencanaan, perkiraan, dan penjadwalan.
  2. Laporan – laporan
  3. Standarisasi
  4. Kertas kerja
  5. Pesan email, atau Komunikasi yang berbentuk pesan.


  • Dalam kategori yang pertama dokumen dibuat oleh manajer yang berfungsi sebagai prediksi, kontrol, maupun rencana-rencana dasar seperti berapa banyak estimasi biaya, dan bagaimana penjadwalannya. Dokumen ini biasanya dibuat sebelum proyek berjalan, biasa disebut project management plan.


  • Dalam Kategori laporan, dokumen ini mencatat bagaimana sumber daya yang digunakan selama mengembangkan software tersebut.


  • Standarisasi mengatur bagaimana seharusnya suatu proses diimplementasikan. Semakin bagus suatu perusahaan maka semakin tinggi standard yang digunakan.


  • Lembar kerja/ working paper Sering kali merupakan dokumen komunikasi teknis utama dalam suatu proyek. Dokumen ini merekam ide-ide dan pikiran-pikiran para engineer yang bekerja dalam proyek, yang merupakan dokumentasi produk versi sementara yang menjelaskan strategi pengimplementasian dan penentuan masalah yang telah diidentifikasi. Seringkali dokumen ini mencatat alasan-alasan pemilihan suatu keputusan dalam desain.


  • Memo dan surat/pesan elektronik. Dokumen yang merekam rincian komunikasi sehari-hari antara manajer dan development engineer. Karakteristik utama dari dokumentasi proses adalah hampir semuanya akan menjadi kadaluarsa. Banyak informasi yang akan menjadi tidak berguna apabila telah terlewati dan normalnya tidak ada kepentingan untuk tetap menyimpannya setelah sistem/software telah jadi, seperti jadwal / perencanaan pembuatan.






September 29, 2013

Teknik Dokumentasi Aplikasi Pert 2

Pengembangan Software

Ada beberapa Model Pengembangan Software, seperti “Waterfall”, “Spiral”  dan “Agile”. Tetapi yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan software atau perangkat lunak adalah model “Waterfall” atau “Agile". Dalam Dokumentasi Aplikasi kedua model ini sering bertolak belakang dan berbeda. Pada kesempatan kali ini akan dibahas apa perbedaan dari model ini, dan mungkin akan membuka wawasan anda mengenai perbedaan dan karakter kedua model ini.
Model Sekuensial Linear (Waterfall)
Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut “Classic Life Cycle” atau model "Waterfall". Model ini muncul pertama kali sekitar tahun 1970 sehingga sering disebut klasik/kuno, tetapi merupakan model yang sering digunakan oleh Software Engineering. Disebut waterfall karena tahap demi tahap yang menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.



Berikut penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan didalam model ini :


Analisis kebutuhan perangkat lunak
Analisa kebutuhan bisa dilakukan dengan cara observasi atau wawancara. Setelah itu selesai kemudian kebutuhan – kebutuhan di analisa dan didefinisikan untuk membangun sebuah aplikasi.
Desain
Proses software design untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan di atas menjadi representasi ke dalam bentuk "blueprint" software sebelum coding dimulai. Langkah ini meliputi membuat sistem flow, dfd, erd serta user interface.
Coding
Tahap ini yaitu memberikan instruksi-instruksi fungsi ke dalam desain tersebut untuk dijalankan oleh computer.
Testing
Setelah coding selesai maka aplikasi tersebut di uji coba apakah ada kesalahan –kesalahan atau pun error sebelum aplikasi ini di gunakan oleh user.
Maintenance
Pemeliharaan suatu aplikasi diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena aplikasi yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

Model Agile

Agile methods merupakan salah satu dari beberapa metode yang digunakan dalam pengembangan software. Agile method adalah jenis pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.

Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana.

Agile Method juga dapat diartikan sekelompok metodologi pengembangan software yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.

Kelebihan dari Agile Method
1. Meningkatkan kepuasan kepada klien
2. Pembangunan sistem dibuat lebih cepat
3. Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-teknis
4. Jika pada saat pembangunan sistem terjadi kegagalan,kerugian dari segi materi relatif kecil.







Perbedaan Antara Agile dan Waterfall

  1. Keuntungan utama adalah skalabilitas mundur dalam Agile . Dalam pendekatan Waterfall kita tidak bisa mengubah keputusan dan implementasi sebelum dibuat tahap sebelumnya. Jika kita ingin mengganti atau mengubah sesuatu keputusan di dalam waterfall system, Kita harus membangun lagi proyek dari awal sekali lagi. Sedangkan Agile bisa Fleksibel.
  2. Fleksibilitas dalam Agile lebih baik untuk mengecek error dan mengatasi bug dibanding waterfall sistem yang hanya dapat menguji bug pada akhir modul pembangunan.
  3. Sejak Agile menyediakan fleksibilitas untuk membuat perubahan sesuai kebutuhan pelanggan itu lebih cenderung ke arah kepuasan pelanggan yang baik. Sedangkan Waterfall tidak memungkinkan modifikasi setelah modul selesai.




Sumber :

http://www.buzzle.com/articles/waterfall-model-vs-agile.html
http://roedavan.blogspot.com/2009/10/model-proses-perangkat-lunak.html
http://www.sdlc.ws/agile-vs-waterfall/
http://dwijaantara.wordpress.com/2010/10/25/agile-method/

September 10, 2013

Teknik Dokumentasi Aplikasi Pert 1



Teknik Dokumentasi Aplikasi

Dokumentasi Software
Software Documentation adalah teks tertulis yang menyampaikan isi perangkat lunak komputer. Software Documentation menjelaskan bagaimana mengoperasikan atau menggunakan software tersebut dan dapat menjelaskan hal-hal penting lainnya terhadap user yang membacanya.



Crisis Software
Software Crisis adalah istilah yang digunakan dalam ilmu komputer untuk menggambarkan dampak kompleksitas masalah dalam kemampuan komputer itu bekerja. Istilah ini pada intinya, mengacu pada kesulitan menulis kode yang benar, pemahaman rancangan yang sesuai dengan kebutuhan, dan dapat diverifikasi program komputer sesuai dengan platform komputer yang memadai.
Penyebab Software Crisis bisa bermacam-macam. 
Contohnya :

  • Proyek berjalan membutuhkan anggaran yang melebihi dari apa yang dianggarkan.

  • Proyek berjalan melebihi waktu yang dianggarkan.

  • Software tidak sesuai dengan yang dibutuhkan dan memiliki kualitas yang rendah.

  • Tidak ada pengendali error sehingga membuat program sulit terkendali.

  • Software tidak dapat dijangkau oleh User yang bebas(awam)




Pentingnya Dokumentasi Software
Buge Satriono Lelono dalam tulisannya mengenai pentingnya dokumentasi dalam IT atau pembuatan Software menjelaskan bahwa dokumentasi sebagai pendukung pengembangan sistem. Beliau menjelaskan menurut pengalamannya bagaimana pentingnya Dokumentasi dalam pembuatan Sotware. Berikut Penjelasannya :

“Dari berbagai literatur dan sumber-sumber informasi lainnya, bisa disimpulkan bahwa Software Engineer/System Application Documentation, meliputi elemen-elemen sebagai berikut di bawah ini:
  1. Requirements Documentation
  2. Architecture & Design Documentation
  3. Technical  Documentation
  4. End User Manuals Documentation
Elemen ke dua, yakni Architecture & Design Documentation, meliputi Database Design Documentation atau DDD. Sedangkan Technical Documentation, meliputi coding/scripting/querying documentation (tujuan,  deskripsi, algoritma, API & class yang digunakan - kalau ada, Query yang digunakan, dan database yang digunakan).

Mengapa hal tersebut di atas menjadi begitu penting? Baiklah, saya memberi contoh sederhana saja, dari pengalaman saya sendiri (pengalaman konyol karena mengabaikan dokumentasi). Pernah suatu ketika saya bekerja di sebuah perusahaan, seorang programmer mendadak mengundurkan diri. Awalnya tentu tidak masalah buat saya, mengingat bahwa aplikasi yang dibuatnya kebetulan memang sangat stabil, termasuk berbagai urusan dengan end-user yang menyangkut “bug handling”. Yang kemudian menjadi masalah besar adalah, ketika perusahaan atau manajemen, mengubah kebijakan teknis yang tentunya bertujuan untuk efesiensi biaya yang efeknya juga merembet pada keharusan me-modifikasi aplikasi berbasis komputer.
Tentu saja saya kelabakan, meskipun elemen pertama dan kedua sudah terdokumentasi, namun elemen ke tiga, Technical Documentation sama sekali tidak saya miliki dan memang ketika itu saya abaikan, atau lebih tepatnya, saya anggap sepele. Ujung-ujungnya ya kerja bakti, sambil mencari-cari programmer pengganti. Saat itu pun saya sudah bisa memprediksi, secanggih apa pun programmer pengganti, tanpa Technical Documentation yang tersusun baik dan benar, pasti akan membutuhkan waktu lama agar dapat “tune in” untuk urusan pengembangan aplikasi. Artinya, apabila “cost & effectiveness” juga diperhitungkan, maka waktu yang terbuang akibat Technical Documentation yang tidak tersedia, jelas sangat merugikan perusahaan.”

Kesimpulan
Kesimpulannya adalah dalam pengembangan aplikasi,Dokumentasi itu hal yang penting dan tidak boleh diremehkan. Karena dengan adanya dokumentasi dapat menjelaskan bagaimana program itu, apakah kelemahan program itu, atau bagaimana cara menjalankan program itu kepada user. Selain itu, dapat juga memudahkan user jika user akan mencoba memodifikasi aplikasi tersebut.



Terima Kasih Atas Perhatiannya.. 


Maret 11, 2012

Tugas Resume SAP AKRUAL—PP 24 2005


SAP AKRUAL—PP 24 2005: Pengakuan, Pengukuran, Pengungkapan
Tujuan Kerangka Konseptual, Yaitu :
(1)  penyusun standar dalam melaksanakan tugasnya;
(2)  penyusun  laporan  keuangan  dalam  menanggulangi  masalah  akuntansi belum diatur dalam standar;
(3)  pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
       keuangan disusun sesuai dengan standar; dan
(4)  para  pengguna  laporan  keuangan  dalam  menafsirkan  informasi  yang disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar.

Kerangka konseptual ini membahas:
(a) tujuan kerangka konseptual;
(b) lingkungan akuntansi pemerintahan;
(c) pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
(d) entitas akuntansi dan entitas pelaporan;
(e)peranan  dan  tujuan  pelaporan  keuangan, komponen  laporan keuangan, serta dasar hukum;
(f) asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi; dan
(g) unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan,pengakuan, dan pengukurannya.

PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengakuan adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang  melengkapi  unsur  aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja,  dan pembiayaan, sebagaimana akan termuat pada laporan keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan. Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa terkait. Kriteria minimum yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian atau peristiwa untuk diakui yaitu :
a. terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk ke dalam entitas pelaporan yang bersangkutan;
b. kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur atau dapat diestimasi dengan andal.
Pengakuan Aset
Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Sejalan dengan penerapan basis akrual, aset dalam bentuk piutang atau beban dibayar di muka diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lain telah atau tetap masih terpenuhi, dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi.
Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah antara lain bersumber dari pajak, bea masuk, cukai, penerimaan bukan pajak, retribusi, pungutan hasil pemanfaatan kekayaan negara, transfer, dan setoran lain-lain, serta penerimaan pembiayaan, seperti hasil pinjaman. Proses pemungutan setiap unsur penerimaan tersebut sangat beragam dan melibatkan banyak pihak atau instansi. Dengan demikian, titik pengakuan penerimaan kas oleh pemerintah untuk mendapatkan pengakuan akuntansi memerlukan pengaturan yang lebih rinci, termasuk pengaturan mengenai batasan waktu sejak uang  diterima  sampai  penyetorannya  ke  Rekening  Kas  Umum Negara/Daerah. Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh pemerintah setelah periode akuntansi berjalan.
Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi. Pendapatan-LRA menurut basis kas diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan. pendapatan  menurut  basis  akrual diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut.
Pengakuan Beban
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Belanja menurut basis kas diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada  saat  pertanggungjawaban  atas  pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Belanja menurut basis akrual diakui pada saat timbulnya kewajiban atau pada saat diperoleh manfaat.


PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan  untuk  memperoleh  aset  tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Keandalan Pengukuran
Kriteria pengakuan pada umumnya didasarkan pada nilai uang akibat  peristiwa  atau  kejadian  yang  dapat  diandalkan  pengukurannya. Namun ada kalanya pengakuan didasarkan pada hasil estimasi yang layak. Apabila  pengukuran  berdasarkan  biaya  dan  estimasi  yang  layak  tidak mungkin dilakukan, maka pengakuan transaksi demikian cukup diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan. Penundaan pengakuan suatu pos atau peristiwa dapat terjadi apabila kriteria pengakuan baru terpenuhi setelah terjadi atau tidak terjadi peristiwa atau keadaan lain di masa mendatang.
Pengukuran Aset
Pengukuran aset adalah sebagai berikut:
a)         Kas dicatat sebesar nilai nominal;
b)         Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan;
c)         Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
d)         Persediaan dicatat sebesar:
            (1) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan;
            (2)Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
            (3) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
Investasi  jangka  panjang  dicatat  sebesar  biaya  perolehan termasuk      biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila penilaian aset  tetap  dengan  menggunakan  biaya  perolehan  tidak  memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.



Pengukuran Kewajiban
Kewajiban  dicatat  sebesar  nilai  nominal.  Kewajiban  dalam mata  uang  asing  dijabarkan  dan  dinyatakan  dalam  mata  uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
Keterukuran dalam Satuan Uang (Monetary Measurement)

Laporan  keuangan  entitas  pelaporan  harus  menyajikan  setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi.


PENGUNGKAPAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan mengungkapkan:
          a.    Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;
          b.    Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada  masyarakat, dan barang  yang  masih  dalam  proses produksi yang dimaksudkan         untuk dijual atau     diserahkan kepada masyarakat; dan
          c.    Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.

Luas Pengungkapan (Disclosure) yang diperlukan
Pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi tambahan untuk hal-hal sebagai berikut:
1.    Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan laporan
2.    Kebijakan menghapuskan/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada Laporan Aktivitas
3.    Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk menentukan biaya depresiasinya
4.    Deskripsi mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit kerja dalam Laporan Aktivitas.
5.    Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi dan non-operasi
6.    Pemerintah harus mengungkapkan secara detail/lengkap dalam catatan (notes) laporan keuangan mengenai aset modal dan utang jangka panjang. Aset modal yang tidak didepresiasi harus diungkapkan secara terpisah dari aset modal yang didepresiasi. Informasi mengenai kewajiban jangka panjang meliputi obligasi, utang wesel, pinjaman, utang leasing, tuntutan, dan sebagainya.

PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
Catatan atas Laporan Keuangan juga harus mengungkapkan informasi  yang  bila tidak diungkapkan  akan  menyesatkan  bagi  pembaca laporan. Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan kejadian-kejadian penting selama tahun pelaporan, seperti:
(a) Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan;
(b) Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen baru;
(c) Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca;
(d) Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan; dan
(e) Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan yang harus ditanggulangi pemerintah.
Pengungkapan yang diwajibkan dalam tiap standar berlaku sebagai pelengkap standar ini.



Referensi :
Peraturan pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang PSAP